Wow, look at the tittle sound like an inspirational stories, duh!
Bertemu teman lama dari luar pulau yang sedang liburan atau karena tugas (kasihan banget ke Bali kok kerja), sudah menjadi hal rutin semenjak pulang ke Bali. Menyenangkan karena teman-teman lamaku untuk suatu alasan tertentu pasti akan mengunjungi pulau ini dan aku tentunya. Temanku sebut saja namanya Cuplis, sebelum bertemu di hotelnya di daerah Sanur tak sempetin beli Beer buat temen ngobrol. Akhirnya bertemu dan mengejar ketinggaln cerita, si A gimana? si B apakabar?
Sampai akhirnya ke cerita tentang adik bungsunya… Kinoy. Adik bungsu yang selalu Cuplis anggap bandel, yang tidak jelas maunya apa. Kinoy yang tamat SMA, minta kuliah yang disukainya tapi hanya kuliah 2 bulan pertama. Keras kepala, lelet cenderung telmi. Selalu sibuk pacaran dengan cewe (Melani) yang menurut Cuplis dan keluarga “not even human” (baca:pantes). Dirumah yang hampir selalu menganggapnya salah dan tidak bisa dipercaya. Cuplis dan keluarganya sangat keras memperlakukan Kinoy atas dasar kata cinta.
Singkat cerita, Kinoy akhirnya menikah dengan Melani dan tentu saja menjadi sebuah Drama. Tapi Cuplis bilang : “Aku menangis Low ketika mereka menikah di Gereja.”
“Menangis? Karena dilangkahi atau karena you sudah being too hard to him before?” Selorohku.
Suatu saat sebelum mereka menikah, Cuplis pernah mengunjungi Warung Pecel Melani yang menjadi satu dengan toko pulsa Kinoy.
“Kamu tahu Low Kinoy kan agak lelet. Suatu saat ada pembeli pulsa yang membayar dengan uang gede, dan kinoy lama sekali untuk memberikan kembalian.” “Dengan sabar Melani membantunya sambil tetep melayani pembeli warung pecel” Katanya : “Tuku pulsane piro kae Mas’e? Duitnya berapa? Carane ngitung kie ngene ben gampang…” Aku terhenyak Low, aku akhirnya inget hal itu di Gereja. Cuma Melani yang memiliki kesabaran begitu besar, cuma Melani yang memiliki permakluman dan keiklasan itu… mereka cinta.” “Aku malu dengan diriku sendiri yang menuntut terlalu banyak kepadanya, aku belajar Low dari adikku yang dulu aku paksakan menjadikan diriku sebagai role model.”
Acceptance is the key of all relationship. Kadang kita terlalu bising hanya untuk merasakan banyak hal yang sederhana.
Sebuah cerita yang sudah terlalu lama di draft post.
PS : To Kinoy and Melani, I’m very happy for both of you.
jadi lama terdiam di kolom komentar. jadi malu, karena terlalu banyak maunya.
terhenyak.. malu
pantesan kamu dijajah pacar
buhauahua, pletan!
oh curhat lagih ;p
Kak Saylowwwwww (•^o^•)/
Itu bahasa jawanya artinya apa kak..=p
“Beli Pulsanya berapa itu masnya? Uangnya berapa? Caranya menghitung itu begini, biar gampang…”
Nice post bro 🙂