Stereotype Intro
“Di semua rumah di Bali ada babinya yah?”
“Semua orang bali makan babi yah?”
“Dulu orang Bali leluhurnya babi ya, makanya suka makan Babi?”
“Saya pernah baca di buku begitu.”
Nee… itu hanya cerita dari Made sepupu bokap yang mampir kerumah setelah seharian kerja. Made seorang Tourist Guide freelence yang memperoleh “tamu” dari agen-agen travel yang kekurangan guide ketika hight season tiba. Bulan-bulan ini dia sibuk sekali, hampir setiap hari “luwas” *berangkat. Tapi kalau peak season dia kebanyakan menganggur dan harus pindah-pindah nongkrong dari satu agen ke agen yang lain walupun kadang sepi mungkin sekedar mengingatkan pada agen-agen itu bahwa ada dia yang butuh “tamu” untuk menyambung hidupnya. Kalau sudah mampir ke rumah dia selalu membawa rokok lebih buat gwe soalnya ketika mampir di artshop/restaurant mereka biasanya memberi tips si guide freelence sebungkus rokok, free coffee atau makan siang gratis ketika tamunya berbelanja.
Hari ini dia minta saran sama orang rumah (gw, bokap/nyokap & adik2x gw) tentang niatnya untuk membeli motor baru dan dia kebingungan untuk menentukan pilihan. He just want to going with Scooter Matic like everyone else in Bali.
Kenapa sih di Bali banyak motor Scooter Automatic? Kalau jawabnya pengen simple sih,…karena motor scooter matic simple nggak harus masukin gigi perseneling ketika bermotor di kroditnya jalanan sempit di Bali, atau biar yang boncengan lebih nungging.
Tapi setelah gwe pikir it’s not the realy answer for this fenomena. kalau menurut gwe sih karena alasan biar tampil lebih gaya. No! it’s true, ketika seorang cewe naik motor Yamaha Mio atau Kymco Easy, pake helm INK, berjaket cardigan dengan celana blue jeans selalu bisa menipu kalau dari belakang apalagi kalau rambutnya agak panjang. Bandingkan dengan cewe dengan penampilan yang sama tapi naik Honda Kharisma terbaru pun, they just look like everybody else tidak bisa terlalu memaksaku untuk berusaha mensejajarkan laju motor dengannya.
Di Bali, apapun itu “a product” ketika public (teenager) sudah mengganggap it’s cool so u gonna see it everywhere. Masih ingat dulu jaman sebelum helm standar menjadi keharusan pengendara sepeda motor di Bali kebanyakan memakai helm berbentuk topi, karena apa those helmet make you look more cool. Sampai-sampai temen-temen di jogja kalau minta oleh-oleh “Low bawain helm Bali yah” bukan karena cuma ada di Bali tapi karena di Bali hampir semua orang pakai. Bahkan kalau temen-temen bali yang kuliah di jogja pasti gampang dikenali di jalan dilihat dari helmnya kalau mereka orang Bali atau kenal orang Bali. Karena di Jogja waktu itu orang masih seneng pake Helm “Batok” *berbentuk tempurung kelapa yang membuat mukamu jadi aneh ketika memakainya. Jadi inget “cah helman” dengan helm penuh stiker saling menumpuk menjadi karakter tersendiri dengan heml jogja waktu itu. Nek tibo terus remuk, tuku neh. Lawong meh Rp. 4500 jee…hahaha
Sekarang di Bali helm merek INK selalu menjadi acuan. Sebab helm ini sudah menjadi trend baru. Iya harganya memang sedikit lebih mahal makanya tanpa malu orang akan membawanya ketika masuk mall atau tempat-tempat umum lainnya. Sebab tingkat kehilangan helm lebih tinggi dari kehilangan motor.
Aduh ini mo bahas helm atau motor scooter matic sih? hihihi sorry terlalu bersemangat. Produk motor scooter matic yang beredar sekarang dipasaran semuanya memiliki kelemahan menurut gw (relatif).
Yamaha Mio. Ok motor ini sebenarnya nanggung untuk dikatakan sebagai scooter, tampilannya terlalu “bebek”. Cuma untuk seri sporty tampilan Yamaha Mio jadi lebih ok dengan pelek racingnya. Dari segi perawatan dan onderdil cukup murah. Dan spontanitasnya ketika digeber pertama kali juga cukup responsif (udah kayak review majalah otomotip belom?) hihihi
Kymco Easy. Dari segi penampilan produk kymco ini paling OK! dengan tampilan full skuter. Bagasi luas muat satu helm standar, jarak kaki dan setir kemudi juga luas, jok lebar. Kelemahan motor ini ember… bensinnya lebih boros, onderdil mahal, olie samping yang telat mengganti/mengisi bisa membuat satu komponen mesin langsung di vonis “ganti!” dan harganya dulu waktu di jogja kena 250 rebuan, lupa namanya apa. Masih bisa tetep jalan kalau nggak diganti cuma ada suara brisik dari mesin.
Kymco Free. kayaknya kymco Indonesia berusaha mengeluarkan motor versi lebih murah dari seri Easy buat it’s not work! Walaupun dengan model iklan si Ello nyengir itu produk ini tidak terlalu diminati, so do I! Karena tampilannya menurut gwe terlalu maksa, aneh.
Yamaha Nouvo. Bah bebek! Bukan Skuter!
Merk lain seperti suzuki sudah mulai memasang spanduk di jalan-jalan akan segera mengeluarkan produk matic. Begitu juga
Honda yang akan segera juga menyusul dengan maticnya dengan mana Honda Click.
Kalau mereka tidak mengambil all the good point dari pendahulunya mereka akan bersaing lebih ketat. Idealnya sih Body Kymco Easy, Mesin Yamaha Mio, Onderdil Honda dan harga beli Suzuki. hahaha YOU WISH!
Edi Sud Ahmad Kartolo? MAKSOD LOH!
Kunjungan ke sahabat sahabat bloger…
Salam kenal, slam sukses!!! 🙂