Aku yang terdiam

Sore itu demi sebuah kopi kami berkumpul di sebuah teras panjang yang menghadap ke sebuah tanah lapang. “Aku baru bikin lagu, tapi kayaknya nggak bakalan tak release…?” Kenapa? “Hmmm… dengerin yah.” Aku mengangkat bahu… beberapa bait yang kutangkap…

Semua berputar… semua berputar… Hanya aku yang terdiam,
Diam tertahan dengan keinginan yang tertinggal,
Oh Angin bawa aku pergi… burung bawaku terbang tinggi

Digiring badai terpa prahara tanpa keinginan, sunyi harapan hiasi langit
Angin bawa aku pergi… burung bawa aku terbang tinggi
Sisipkanlah aku disayapmu disayapmu terbangkalah aku kemanapun kau mau…

“Menurutmu?” Aku tidak bergeming, terdiam, seperti sebuah paku besar menancapkanku ke bumi. Putar lagi, kataku. Biar aku menikmati lagumu ini dengan caraku.

Lirik asli lagu diatas ditulis oleh Dadang S. Pranoto

Aku yang terdiam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to top