Palsu Kamu

I Still write you letter, I just don’t send them anymore” ; Post Secret

Aku mulai melihatmu di TV dan aku benci wajahmu di TV. Senyummu tampak palsu. Senyummu dulu tak seperti itu. Dulu kamu yang periang, ceplas-ceplos, iseng kelewatan atau apalah tingkahmu yang selalu membuat aku rindu denganmu. Sekarang kamu cuma hewan yang diburu dalam box blinkblink yang terpaksa ku lihat karena tidak ada lagi pilihan.

Ku ambil remote TV yang aku tak pernah tahu setiap nomor menuju ke chanel yang mana, yang kutahu pasti disetiap chanel dari jam segini sampai 3 jam kedepan akan berisikan acara sampah gosip selebriti. Jelas sekali wajahmu akan ada lagi disana berusaha menyeruak terbebas dari senapan-senapan lensa yang dibidikan. Kemaren aku sangat kasihan melihatmu nampak sepertinya tertekan, tapi sekarang aku menjadikan dirimu bahan lawakan keseharianku. Kamu memilih jalanmu menjadi terkemuka, so face it. Walaupun kamu menjadi pemicu muntahku di club kemaren. Sehari sebelumnya kulihat kamu di TV menangis tertekan di wawancarai pemburu-pemburu itu, tapi apa? keesokan harinya kamu sudah cekikikan di club sambil mengacungkan jari tengahmu ke waitress yang sedikit telat membawakan minumanmu. Dasar palsu kamu. Sini bagi apinya…rokok gwa mati lagi!

Palsu Kamu

3 thoughts on “Palsu Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to top