
Kesibukan minggu-minggu ini akan begitu banyak deadline tidak mengurungkan niat gue untuk mengundang temen-temen mengisi liburan weekend ini dengan pergi keluar Kota. Beberapa temen yang gue invite buat join mengeluhkan karena invitationnya terlalu mepet jadi mereka nggak bisa menyesuaikan jadwalnya. Dari sekitar 20-an temen yang tak ajak ikut akhirnya cuma sekitar 9 orang yang konvirmasi. Acara ini nggak boleh batal lagi, Dik Lili sudah mengeluhkan kalau gaya pacaran gue akhir-akhir ini kok ya selalu ngamar, hahah so we decide to go out of the city this time.
Teman-teman yang Ikutan
Mendengar rencana Mas Kusri & Titut yang bakalan liburan lagi ke Bali menjadi saat yang tepat buat ngajakin mereka ikutan ke Landih Ashram, mereka mengajak temen mereka Bita untuk ikutan. Temen lain yang jadi ikutan ada Anton, Luh De & Bani ada Gus Tulank & Rara, dan Bono yang lagi ditinggal istri PTT.
Landih Ashram
Landih Ashram terletak di desa Landih, Kintamani Kabupaten Bangli – Bali. Ashram ini dikelola oleh Tante Laksmini & Om Hartawijaya, sudah lama sekali mereka mengundang gue untuk menginap disana. Namun baru kali ini kesempatan itu bisa terwujud. Untuk mencapai Landih dari Denpasar bisa ditempuh dengan 2 route :
1. Denpasar – Batubulan – Mas Ubud – Tampak Siring – Goa Gajah – Kayu Amba – Palaktiying – Landih
2. Denpasar – Gianyar – Bangli – Palaktiying – Landih
Jalan memasuki Desa Landih bisa dikatakan sedikit terjal dan sempit tapi Toyota Starlet Anton tidak mengalami kesulitan melewati tikungan terjal ketika memasuki Desa Landih. Di perempatan dimana Pasar Desa Landih kita belok kanan sekitar 3 KM ke arah Utara sampailah di Landih Ashram. Di kiri-kanan jalan menuju Ashram kita hanya menjumpai beberapa rumah penduduk yang dikelilingi ladang Jeruk. Jauh? iya that was the idea Ashram ini dibuat didaerah yang sepi dan dekat dengan alam. Sehingga orang yang mau mengalami pengalaman spiritual (meditasi/yoga) akan mendapatkan suasana yang berenergi positif.
Karena harus jemput sana-sini dan saling menunggu dari iringan 4 mobil kita sampai di Landih sudah gelap, jadi nggak bisa melihat pemandangan sore hari disana. Udara dingin langsung menyambut kita, tapi disana kita sudah disiapkan 1 Villa Bale Tumpang bangunan yang terbuat dari Kayu Albesia lengkap dengan 3 kamar tidur, dapur, bathroom dan living area yang menghadap ke Jurang. Disini sebnarnya tersedia 18 kamar biasa, 2 bungalow dan 1 villa. Landih Ashram juga menyediakan tenda bagi yang lebih suka berada di alam bebas. Ashram juga dilengkapi dengan sebuah Hall besar, bale bundar, dua restaurant (vegetarian & no vegetarian). Untuk anak-anak disediakan ayunan, dan sebuah rumah pohon untuk bermain. Di belakang Villa juga tersedia api unggun area yang dikelilingi batu dan kayu untuk menghangatkan diri. Tante Laksmini juga sudah menyiapkan Kopi & Ginger Teh sebagai minuman penghangat, perfect.
Malam Panjang
Belum juga beberapa jam kami semua sudah mulai kelaparan, apalagi Anton & Luh De yang puasa 😛 untung saja tidak lama berselang makanan sudah disiapkan di Living Area dan kitapun sukses mengamuk hihiihi…
Selesai makan kita lanjut ngobrol ngalor-ngidul dengan diselingi lawakan-lawakan babu hahaha ditemani 2 botol wine sebagai penghangat. Tapi yang lawakan yang paling tengal/wagu ketika Bono cerita tentang anak orang kaya dan bola putih hitamnya,… grrr… lempar Bono pake Gus Tulang! Karena udara dingin kita tidak berlama-lama begadang, hanya beberapa orang saja yang masih terpaksa mendengarkan Bono yang mulai bernyanyi Isabela masih di luar. Yang lainnya… menuju pasangan masing-masing! hahaha
Didalam ruangan Villa ternyata udaranya cukup hangat, karena bangunannya dari kayu kali yah. Selimut, bantal dan tempat tidur yang empuk… empuk… wenak 😛
Tracking Pagi

Binatang pagi disekitar Ashram mulai saling bersautan membangunkan, kaca ventilasi kamar berembun dan bau tanah lembab membuat gue buat segera bangun dari tempat tidur. Yang terpikir hanya secangkir kopi dan rokok dan pemandangan pagi di Ashram. Dik Lili dengan suka rela bangun juga untuk segera membuatkan kopi. Yang lain belum pada bangun, sembari ngopi kita akhirnya jeprat-jepret narsis disekitar Villa. Setelah semua bangun pagi dan sarapan, kita sepakat untuk tracking disekitar Ashram sambil berbagi pengetahuan jenis tumbuhan hahaha… ada yang nggak tahu pohon Alpukat!
Pulang ke Denpasar
Setelah tracking, aku bantuin Tante Laksmini untuk upload beberapa photo cucunya ke facebook. Yang lain pada ngumpul di halaman ngobrol, bermain ayunan dan ada yang melanjutkan tidurnya. Setelah makan siang yang dimajukan jam 11 akhirnya kita pamit dari Landih Ashram melaui route Bangli – Gianyar – Denpasar.
Terima basih buat Tante Laskmini & Om Hartawijaya yang sudah menjamu kita di Landih Ashram, thanks buat temen-temen yang udah nemenin Om Saylow & Dik Lili weekend ini. Next time, kita liburan rame-rame lagi :).
Landih Ashram, Kintamani, Bangli – Bali
CP : Laksmini (0815 5837 9740 / 081 734 0004)
beehh…curang!kok saia ga diajak!?? >:p
wahaha, ternyata aku telat nok. baru baca tulisan crot markocrotnya selo. ini pas lagi cari bahan tulisan tentang hal yang sama. tunggu saja. entar lagi aku aplot di blog dan balebengong. 🙂
terima kasih om longor yang sudah memperkenalkan malam menggairahkan di ashram landih. wahaha..
pertamaxxx
itulah desa sya,,, yg indah meskipun jauh dari perkotan,,,,,desa landih tetp menjadi tmpast treking bgi wisatawan,, saya mrsa snang tinggal dan lhir di desa ini,,,,, LANDIH,
”LESTARI”,AMAN,NYAMAN,DAMAI,INDAH DAN HARMONIS,,, inilh desa sya,,,
ada harus dtng ksini ok
wkwkwkwkwkwkww